BosheDewasa- Cerita Panas Aku Disetubuhi Abang Tukang Becak. Dia adalah anak bungsu dari lima bersaudara, ayahnya adalah seorang pejabat yang kini bersama ibunya tengah bertugas di ibukota, sedang kakak-kakaknya tinggal di berbagai kota di pulau jawa ini karena keperluan pekerjaan atau kuliah. Maka tinggallah Riska seorang diri di rumah
Saatmbak jamu itu tepat diepan mataku ternyata mbak jamu itu masih muda dan hot sekali guest, mantap abis. Lumayan buwat ngerefresh otak akibat PHK. Sejenak aku pandangi wajahnya hingga turun kearah belahan dadanya. Tahu sendirikan guest mbak jamu gendong pasti menggunakan atasan kemben dan kain jarik yang minim dan ngepas sama tubuhnya.
kemudiansaya mulai memasukin liang surgawinya yang sangat kecil itu, bayangkan, saya meniduri seorang wanita yang meminum jamu rapet selama bertahun-tahun padahal tidak pernah behubungan. pasti sangat kecil sekali dan mengalahkan lubang orang perawan. tadi saja hampir tidak terlihat dibalik jembutnya. sehinggga saya juga sedikit kesusahan karena terlau sempit tapi perlahan lahan saya akhirnya berhasil memasukan seperempat dan perlahan-lan akhirnya penuh juga. setelah ful baru saya oper ke
CeritaDewasa - Astrid, Istri Tetangga ♥. Kejadian ini sudah terjadi beberapa tahun yang lalu, Ketika aku baru beberapa bulan pindah ke sebuah perumahan yang masih sepi dari penghuni. Jika malam itu adalah malam sial bagiku, mungkin benar pasalnya siangnya Puspa istriku berangkat ke Semarang dijemput mas Tono kakak lelakinya, untuk
Publishon July 29, 2020 198 views. Pentilsusu - Cerita Seks Bercinta Dengan Tukang Jamu Yang Montok Dirumah, Aku lama-lama menyukai tempat tinggalku, Meski harga kontraknya naik terus setiapkali kuperpanjang kontraknya. Tempat ku ini sangat strategis di dalam gang hanya ada rumah ku. Meski pengap karena dikelilingi tembok tinggi, tetapi aku
Kenimatandengan Tukang Becak. Kejadiannya saat itu adalah di Jakarta. Poppy bekerja sebagai seorang karyawati pada sebuah bank swasta terkemuka. Poppy adalah seorang wanita karier yang berumur 26 tahun pada saat itu. Ia memiliki kulit putih mulus dan tinggi 156 cm. Rambut sebahu serta ukuran dada yang serasi sekali dengan bentuk tubuhnya yang
ceritapanas dewasa - Pada dasarnya, gua ini orang yang senang bergaul. Gua orang yang gemar berada dalam sebuah komunitas atau perkumpulan. Diruko tukang jamu, eh, ruko tukang bakso. Satu jam berlalu sambil ngobrol ngalor-ngidul sama kang bakso yang tau muka tapi tidak tau nama gua, begitu pun dengan gua sendiri. Akhirnya kami pun
ada jamu kuat, encok, pegel linu, cekot-cekot, asam urat dst. ML DGN TUKANG JAMU GENDONG 2014 (11) Oktober (11) Label. cerita 17 tahun cerita cinta cerita dewasa cerita ngentot cerita panas cerita sex. Mengenai Saya. enny arrows Lihat profil lengkapku. Translate. Tema Sederhana.
CeritaSex Kuperkosa Adik ku Yang Nakal Cerita Dewasa Istri Pejabat dari Medan Cerita Dewasa Dessy Gadis Binal Seksi dan Menggoda Cerita Dewasa Sex dengan Istri pamanku Cerita Dewasa Hotnya Tukang Jamu Cerita Dewasa Disetubuhi Bosku Ketika Tidur Pulas Ku Intip Bibiku Hotnya Tubuh Semok Ibu Ria Ditengah Hujanku Bercinta Dengan Guru Pembantu Yang Jago Bikin Aku Crot Aku Ngewe Dipinggir Pantai
CeritaBokep : Tukang Jamu Yang Montok Depan Belakang. Namaku Boby 27 thn, tinggi badan 180cm, wajah keren. Akibat semua pesona cowo aq milikki, aq jadi doyg plesir dan ganti-ganti pacar. Cerita Sex, Cerita Dewasa, Cerita Mesum, Cerita Ngentot. Oleh: damakorclub12. Diposting pada: Februari 24, 2021 Maret 24, 2021. Dilihat:5.077 views. Genre
ZbWa8. PAIRQIU – Tidak tahu mengapa hari ini aku bangun lebih pagi dari biasanya, padahal ini hari minggu. Istriku telah dua hari pulang menjenguk orang tuanya yang sedang sakit dikampung, dan pembantu dirumahku lagi cuti, karena setiap akhir minggu ia pulang ke Bekasi menemui keluarganya, praktis cuma tinggal aku sendiri dirumah. Aku dan isteri belum dikaruniai anak walaupun sudah dua tahun kami menikah. Aku keluar dari kamar dan waktu menunjukkan pukul wah sayang sekali aku bangun terlewat pagi, sedangkan sepanjang minggu aku membayangkan hari minggu supaya bisa tidur siang. Akhirnya aku duduk diteras depan rumah dan membaca koran. Sedang asyik baca koran aku mendengar bunyi bel, aku berdiri untuk melihat siapa yang menekan bel pagi-pagi begini. Aku membuka pintu gerbang dan dihadapanku berdiri seorang wanita berumur kurang lebih 28 tahun dengan rambut digelung asal-asalan tersenyum padaku. Wajah wanita itu cukup manis dengan pipi berisi dan kemerahan, kulit wajahnya halus sekali dan ia memakai sarung serta menggendong bakul jamu, selendang yang mengikat bakul jamunya melintang didadanya dengan ketat sampai menampilkan payudaranya yang terlihat benar-benar amat indah dan menantang, mungkin ukurannya 36, pokoknya aku sungguh terangsang sekali dengan kemontokan tubuh wanita itu, aku melihat ada sedikit keringat didahinya, make up yang dipakainya tipis sehingga yang terlihat adalah wajah alami yang terpelihara. “Ibu ada pak?” Tanya wanita itu. Cepat-cepat aku tersenyum semanis mungkin. “Wah lagi pulang kampung tuh, mbak” Jawabku sembari tersenyum genit. Tukang jamu itu terlihat kecil hati. Memangnya istri saya suka minum jamu? Tanyaku. “Iya dua hari sekali saya diminta kesini oleh ibu” Katanya. “Wah sayang sekali, bagaimana jika saya juga minum, mbak?” Aku sebetulnya nggak pernah minum jamu dan aku tidak tahu jamu apa yang cocok buat laki-laki. Mbak itu tersenyum senang dan segera hendak menurunkan bakulnya, tapi aku buru-buru menahannya. “Masuk saja mbak. Jangan disini, didalam saja ya” Kataku, hatiku mengatakan tindakanku mengarahkan aku kesesuatu. Wanita itu berjalan masuk mengikutiku. Sampai diteras ia lagi-lagi mau menurunkan bakulnya, tapi aku lagi-lagi menyuruhnya masuk kedalam ruang tamu. Saat ia berjalan masuk, kuperhatikan terus bokongnya yang bergoyang-goyang terlingkup kain sarung ketat, aku hingga menelan ludah, bokongnya sunggu indah dan besar, tubuhnya betul-betul sexy. “Saya nggak mau ada orang yang mandang saya minum jamu lho” Kataku saat kutengok ia agak ragu masuk kedalam rumahku. Ia terkikik lalu menuju masuk mengikutiku dan ia langsung meletakkan bakul jamunya, aku mencermati semua gerakannya, oh sungguh aku merasa terangsang sekali. “Memangnya jamu apa yang cocok untuk laki-laki, mbak?” Tanyaku. Mataku nggak lepas dari belahan buah dadanya yang sesekali terlihat dan menampilkan bh warna hitam. Kemaluanku mulai mengeras. “Maunya untuk apa pak?” “Biasanya jamu apa yang diminum laki?” Tanyaku lagi. “Macam-macam pak umumnya sih jamu kuat” Jawabnya, kulihat ia mengeluarkan sapu tangan lalu membersihkan keringat diwajahnya. Sungguh manis wajahnya. “Kuat buat apa sih?” Tanyaku pura-pura. Ia melihat sedikit genit, mulutnya cemberut. “Ah pura-pura aja bapak ini. “Lho sungguh. Aku kan nggak pernah ngejamu, mbak” “Ah bisa aja” Jawabnya, matanya kembali melirik. Aku semakin horny. “Ya terserah mbak aja deh, aku taunya minum” Kataku. Ia kemudian memasukan entah apa aku tak tahu, dicampur-campur… “Mbak biasanya kalau minum jamu minumnya untuk apa?” Tanyaku sembari menerima gelas yang telah berisi jamu. “Ada deh.” menunjukkan hasil nih, pikirku. Sepertinya makin genit nih si mbak.”Kasih tahu doong” Rengekku. Ia mengerling genit lagi sambil memoncongkan mulutnya.”Yaa tanya ibu saja ah” Jawabnya. Aku menjumpai pahit dilidahku dan aku semakin memelankan minumku, aku tidak tahan, mau muntah rasanya. “Saya ingin tahunya dari mbak kok.” “Yaaa jika perempuan ya minum jamu agar seger, awet muda dan macem-macem deh” “Memangnya jamu sari rapet buat apa mbak?” Manteraku mulai keluar. Ia mendesis sambil melotot. “Hussh kok tanya aku?” Tanya ibu lho pak. “Kan pulang kampung.. aku heran, apanya yang rapet jika minum jamu sari rapet, tanya boleh kan?” ucapku makin genit. “Ya itunya yang jadi sempit, bukan rapet lho.” Jawabnya perlahan sekali, ia menunduk, kupandang agak rona merah dipipinya. “Apanya yang sempit mbak?” Kelihatannya ia mulai kesal. “Itunya lho, tempiknya, ah udah ah. Genit amat sich bapak ini” Semburnya dengan mengerling marah. Aku tersenyum lagi. “Tempik itu apa sih?” Godaku lagi. “Nggak tahu ah, sudah belum? kok lama banget minum jamu aja?” “Habis pahit, mbak juga belum jawab pertanyaan saya” “Tempik itu.. memek lho, masak nggak tahu sih? dasar genit bapak ini” Eh tangannya mencubit pahaku. Aku pura-pura kesakitan, tanganku ku ulurkan untuk membalas, ia menjerit kecil sambil cekikikan menghindari tanganku. Lho aku kan cuma nanya kok pahaku dicubit?” “Habis ceriwis sih bapaknya” “Mbak minum sari rapet juga dong?” Tanyaku. “Nggak tahu ah” “Kalau begitu gelas ini nggak akan habis-habis isinya.” “Iya, iya.. aku juga minum. Setiap perempuan minum kok” “Memangnya mbak sudah punya suami?” “Ya sudah dong tapi ada dikampung” “Lho sama dong isteriku ada dikampung juga” Ia diam saja. “Jadi tinggal kita berdua nih. Tapi aku tidak percaya, dengan minum sari rapet, tempik, eh memek bisa rapet lagi” Kataku. Ia tersipu-sipu “Eee…sungguh lho….sudah terbukti dari dulu kok” Jawabnya. “Bohong” “Sungguh, beneran atuh bapak” “Kalo gitu boleh dong aku minta bukti” “Bukti apaan?” Ia kelihatan agak bingung. “Bukti… bahwa memek mbak sempit juga” Aku nekat berkata. Kemaluanku sudah keras sejak tadi. Jantungku juga berdebar-debar menahan gejolak nafsu. “Idiih amit-amit!!” Desisnya lalu ia bangun melemaskan kakinya yang dari tadi jongkok. “Mbak.” “Yaaa.” “Aku naksir nih, boleh tidak aku mohon cium” Aku berbisik pelan. Ia melotot, mulutnya cemberut. “Iih… udah ah genit amat sih” Ia jongkok lagi membereskan barang-barangnya. Kudekatkan wajahku kewajahnya. Ia menaikkan wajahnya dan melihatku dengan tatapan melotot, tapi bibirnya setengah terbuka, seolah-olah menantang keberanianku dan kami sangat dekat sehingga aku bisa mencium bau tubuhnya yang terus terang saja membuat nafsuku makin melonjak. Tanpa pikir panjang kuhampiri mulutnya, kupeluk hingga ia jatuh tertimpah olehku dilantai ruang tamu. Mulutku mencium bibirnya dengan liar, ia bergeliat, tetapi kayaknya rontaan setengah hati. Tanganku meremas payudaranya, betul pula dugaanku, buah dadanya benar-benar kencang dan mantap sekali, kenyal dan besar, wah aku benar-benar tergiur. “Aduh… genit bapak ini. Auuu… nggak mau.. aduh, aku nggak bisa napas” Ia mendesah-desah ditindihku. “Paak… aduh malu ah jangan disini… nanti dilihat orang… aku malu ah…” Kulumat lagi bibirnya yang hangat, kali ini ia membalas dengan lumatan yang liar juga. Lidah kami saling melilit dan lidahnya terasa amat enak, hangat dan begitu buas dalam mulutku, sungguh aku tidak pernah memperkirakan perempuan desa kayaknya dapat berciuman sedemikian panas. Aku tak mau kalah, kujepit lidahnya lalu kuhisap dengan penuh nafsu, lalu lidahku bermain dalam mulutnya, kujelajahi seluruh rongga mulutnya dan napas kami sama-sama memburu kencang, napasnya terasa panas menyembur dan aku juga menyukai wangi napasnya yang halus, kelihatan memang seluruh tukang jamu tahu bagaimana merawat diri dan kesehatannya, Pokoknya kami benar tenggelam dalam gelora nafsu, tanganku menggerayangi seluruh lekuk tubuhnya dan baju hijau yang dipakainya sudah tak keruan terbuka, tanganku berusaha menyingkapnya dan kuremas buah dadanya serta kucoba keluar dari bh yang amat kencang menutupi bukit kembar itu. Ia mendesah-desah, tangannya seperti hendak menyingkirkan tanganku namun usahanya tidak dengan sepenuh hati, sebelah tangannya meremas-remas rambutku, mengacak-acaknya dengan gemas, air liur kami begitu lama saling bertukar, oh tidak pernah aku merasakan sensasi seperti ini. Akhirnya aku berhasil menarik keluar sebelah buah dadanya dari balik bh yang dikenakan tukang jamu sexy itu. Ia menggumam dalam mulutku. Kuremas payudara kenyal itu, kuraba puting susunya yang rasanya cukup besar, aku mencoba memandang tapi mbak itu begitu erat mendekap kepalaku sehingga mulut kami tidak bisa terlepas, ia menciumku begitu liar dan penuh nafsu, napasnya seperti lokomotif. Aku memaksa mengecup lehernya yang berkeringat, kujilati keringatnya dan terasa asin, aku nggak perduli, kunaikan kedua tangannya lalu ku kecup ketiaknya yang basah oleh keringat pula. Baunya sungguh sedap dan ia mengerang keenakan waktu kugigit ketiaknya dengan lembut. Saat ini aku dapat memandang buah dadanya yang berkulit kuning dan keluar sebelah, pandangan ini menjadikanku makin bergairah, puting susunya berwarna merah tua dan besar, kutekan pelan, ia mengerang, kepalanya naik keatas dan suaranya menjadikanku makin terangsang. “Pak… aaahhh.. ada susunya pak, pencet kerasan lagi… ooohhhh” Ia mendesah. Kupencet lebih keras, benar saja ada cairan kental keputihan perlahan muncul dari puting susunya, lalu ketika keperkeras pencetanku maka cairan itu menyembur pelan dan membasahi tanganku. Langsung kuhisap dan kujilat puting susunya, mbak yang akhirnya kutahu bernama Ningsih itu menolongku meremas buah dadanya, dan kupandang ia pandai sekali memproduksi susunya agar aku bisa menikmati cairan itu, tangannya mengurut payudaranya dengan keras dan memencetnya sehingga cairan susu menyembur keras masuk dalam mulutku, tidak ada rasa ataupun bau, kusedot-sedot putingnya seperti bayi. SITUS JUDI ONLINE TERPERCAYA – PAIRQIU – POKER ONLINE Â DOMINO KIU KIU BANDAR POKER ADU KIU BANDAR KIU CAPSA SUSUN BANDAR SAKONG – MINIMAL DEPOSIT RP “Uughhh… jangan terlalu kasar pak, sakit.. uuughhhh..” Aku memperlambat hisapku. Tanganku sibuk membuka kancing baju yang tersisa sehingga Ningsih cuma memakai kutang dan sarung saja. Bh hitamnya terangkat sebelah keatas dan kontolku sampai sakit karena kerasnya ketika melihat pemandangan didepanku. Tubuh Ningsih sangat mulus, kuning langsat meskipun baru bagian atasnya saja yang terlihat. “Paaakk.. kentu yuk.. tapi jangan disini, malu pak.. aakkhhh” Ia merengeh, suaranya serak. “Dikamarku aja” Bisikku. Kuajak ia masuk dalam kamarku, sebelumnya kukunci pintu depan. Tubuhnya betul-betul padat dan kenyal. Kulepaskan bhnya sehingga ia sekarang hanya memakai sarung saja, aku terbengong melihat buah dadanya yang begitu sempurna dan besar, puting susunya sungguh kontras dengan warna kulitnya. Kulepaskan semua pakaianku hingga telanjang bulat dan ia menjerit kecil memandang kontolku yang berdiri dengan tegak penuh urat menonjol, tangannya menutupi mulutnya. “Auu serem!” Jeritnya. Kudekati Ningsih dan ia beringsut mundur menggodaku. Aku menerkam dengan kekuatan penuh, kembali ia menjerit sambil memelukku, kami bergumul lagi, kali ini ia menciumi dadaku dengan penuh nafsu. “Kontolnya kok kecil sih pak” Bisiknya. “Sialan.. Jangan lihat kecilnya mbak, rasakan tusukannya nanti” Bisikku juga. “Idiihh…takuut” Ejeknya. Kukemot dan ku hisap kuat-kuat payudaranya lagi, lalu kujilat dan kugigit-gigit ketiaknya yang ditumbuhi bulu lebat, oohh sungguh merangsang sekali baunya. Ningsih menjerit-jerit kecil kegelian, tapi ia menikmatinya. Tiba-tiba aku mundur lalu dengan cepat aku menyusup kedalam sarung yang masih dikenakannya, ia menjerit tertahan sambil berusaha mendorong kepalaku keluar dari dalam selangkangannya. Tapi aku tidak perduli, kukecupi pahanya yang kurasakan halus sekali. Kuhisap-isap kecil, ia terlonjak kegelian sambil mengerang manja. “Jangaan pak… bau… jijik ih… nggak mau aku… ooohhh” Dorongan tangannya berubah remasan, kepalaku sudah mencapai puncak pahanya, aku merasakan kehangatan kepalaku didalam sarungnya dan tercium bau memek yang membuat kontolku kembali sakit saking tegangnya. Kuciumi celana dalamnya yang lembab dan agak lengket, kujilati lalu kuhisap-hisap memeknya yang tertutup celana dalam hitam, aku bisa merasakan bulu memeknya yang keluar dari balik lipatan celana dalam, kujilati semuanya lalu kuporoti celana itu, tiba-tiba sarungnya menjadi kendur, ternyata Ningsih membuka ikatan setangennya sehingga sekarang ia bisa melihat kegiatanku didalam sarungnya. Ia menurunkan sarungnya, aku menariknya sampai terlepas. Kini aku terpaku sesaat melihat memeknya yang hitam tertutup bulu lebat yang ikal. Kulihat ada cairan bening menempel dibulu itu, mata Ningsih lekat memandangku, aku tak tahan lagi dengan bau yang begitu merangsang. Kubenamkan wajahku dilembahnya, kucium dengan penuh perasaan bau memeknya, oohhh… sungguh enak sekali. Dengan jari-jariku kubuka bulu memeknya dan kuperlihatkan bibir kemaluannya yang berwarna merah tua, ia merintih, tangannya mengenggam sprei dan menariknya. Aku bisa melihat bagian dalam memeknya yang banjir oleh cairan bening, menempel pada dinding dan bibir memeknya, aku tak tahan lagi, kuserbu memeknya dengan lidahku, kujelajahi dan kusapu seluruh cairan itu, terasa asin, nikmatnya sungguh gila. “Aaaaa…. enaaaakkkk… mmmhhhh…. sssshh… hhh…” Pinggulnya terangkat naik menekan mulutku dan aku makin lahap menjilati dan mengemut itinya. Ia mengerang sebelum akhirnya mengangkat pinggulnya dan tangannya menekan kepalaku, dan wajahku terbenam dalam memeknya. Hidungku menekan itilnya dengan keras dan kurasakan ia menggosok-gosokkannya dihidungku, mulutku pas diarahkan memeknya dan kumasukkan lidahku kedalam liang memeknya, lidahku kuputar dan kutusuk dalam liang itu, ia menjerit agak keras seperti rintihan panjang. “Oooohhhhhh.. aku.. aku keluaaarrr paaakk.. uuuuuhhhhhh” Terasa hentakan keras membenamkan wajahku dan kurasakan lubang memeknya memanas dan terhirup bau khas yang enak sekali, lidahku menjilati lubang kencingnya yang kecil dan merah, Ningsih merintih kecil dan mulutnya tak henti melolong. Tiba-tiba kurasakan kontolku ditariknya, aku mengikuti irama tarikannya, ternyata sesaat kemudian kontolku terbenam dalam mulutnya yang hangat, aku gemetar tak kuasa membendung nikmatnya kuluman Ningsih dikontolku, aku berusaha sekuat tenaga menahan dan membendung supaya jangan sampai keluar begitu cepat. Kualihkan jilatanku perlahan-lahan kelubang duburnya yang berwarna hitam dan ada lendir yang berasal dari liang memeknya. Kelihatannya ia terkejut sesaat tapi kemudian tiba-tiba ia berontak dan berguling sehingga aku terbawa dan kusadari aku sudah tergencet dibawah tubuhnya, posisi kami menjadi 69 dan ia menekuk lututnya sedemikian rupa hingga aku dapat dengan bebas mengeksplorasi liang duburnya, Ia bergetar hebat dan mengguman dengan kontolku dalam mulutnya. “Paakk… terus pak, terus, terushh.. jilat terus, masukin lidahnya paaakk… aku paling nggak tahaaann” Ia merintih panjang ketika lidahku kutusuk menerobos liang duburnya. Aku nggak peduli dengan pandangan jijik orang lain, karena aku menghayati sekali liang duburnya yang bersih dan tak berbau. Tubuh Ningsih kembali terhentak dan ia menekan pantatnya sehingga aku sulit bernapas, aku berusaha memuaskannya dengan lidahku terus mengorek lubang itu dan ia melolong pendek seperti wanita hendak melahirkan. Hingga akhirnya akupun nggak kuat menahan keluaran kontolku, aku tidak ingin kalah, kuputarkan tubuhnya hingga aku diatas dan ia kayaknya tahu apa yang akan berlangsung karena ia mempercepat hisapannya dan aku memompa mulutnya dengan cepat pula, tangannya mengocok-ocok pangkal kontolku dengan cepat, aku menjerit sambil memandangnya. Cairan maniku menyembur dalam mulutnya dan kulihat mulutnya mengemot kontolku tiada henti, perutku kejang menahan nikmat yang menyusup seperti gelombang dashyat. Air maniku kayak tidak ada batasnya dan tak setetespun keluar dari dalam mulutnya, ia sedemikian ahli menhayati kontolku hingga aku merasa denyutan-denyut nikmat berlangsung begitu lama, aku terduduk lemas diwajahnya, kubiarkan ia menjilati kepala kontolku dan menyedot buah zakarku, perasaanku tidak keruan ketika lidahnya mulai menelusuri lubang duburku juga, geli campur meriang yang kurasakan, tapi aku sangat menikmatinya. Lidahnya mengeksplorasi lubang duburku dengan buas, kontolku dalam sejenak mulai mengencang dan kupandang ia merintih kegembiraan, tangannya lanjut mengocok kontolku dengan lembut. Aku juga nggak ingin kalah, kujilati lagi sisa-sisa lendir diliang memeknya, seluruh bulu memeknya sudah basah oleh memeknya berkilau dan cairan memeknya sangat nikmat dan hangat, oohhh aku akan amat mengenangnya. Sesudah kontolku mengeras, Ningsih langsung berjongkok diatasnya dan mengarahkan kontolku keliang memeknya. Lalu ia mengeluh panjang ketika kontolku amblas dalam lubang hangat itu. “Kamu hebat sekali… betul-betul hebat” Bisikku. Ningsih terkikik kecil dalam pelukanku. “Dari mana kamu belajar?” Tanyaku. Ia tersenyum memandangku, keringatnya jatuh diatas bibirku, kujilat keringat itu. “Aku ini orang Madura lho” Jawabnya. “Ah nggak setiap wanita Madura begitu hebat” Jawabku. “Tapi aku hebat kan?” Bisiknya. Ia mengecup bibirku dengan lembut. “Aku takluk nih.” Bisikku pula. Ia bangun dengan cepat dan berputar terlentang, dengan sarung ia melingkupi memeknya dan berjalan cepat kekamar mandi, aku membuntutinya dan didalam kami mandi sama-sama, lagi-lagi kami melaksanakan persetubuhan sekali lagi atas inisiatifnya, ia nungging dan kutusuk dari belakang seperti anjing sedang birahi, dibawah siraman shower. Akhirnya aku mengajaknya tidur bersama hari itu, aku mengatakan ia tak usah berjualan jamu lagi. Ia akan kukontrakkan rumah dan akan kukasih uang belanja setiap bulan. Ia memberiku celana dalam dan bh bekas dipakainya padaku, ia berkata kalau aku rindu padanya maka ciumi saja celana dalamnya dan nikmati baunya. Ooh sungguh perempuan genit yang tahu memanjakan laki-laki. Ningsih meninggalkan suaminya yang memang tidak bisa mencukupi kebutuhan rumah tangga mereka. Setelah berpisah dengan suaminya, ia memilih tinggal di Bandung dan aku mengijinkannya. Selama empat tahun aku memelihara Ningsih sampai akhirnya kami resmi sebagai suami isteri setelah aku dan isteriku bercerai tanpa anak. Dan itulah saat-saat terindah dalam hidupku sampai kini.